DestinAsian

(Chris Devlin) #1
84

DestinAsiAn.co.iD – mAret / April 2016 mAret / April 2016 - DestinAsiAn.co.iD

reportage bali

Area pesisir selatan Gianyar kerap dijadikan contoh
dari dampak buruk reklamasi laut di Bali. Akibat
pengurukan perairan Pulau Serangan pada awal
1990-an untuk pembangunan resor, gerak alami
arus terganggu, hingga arus pun berbelok, kemu-
dian melabrak dan menggerus banyak pantai yang
menjulur di tepian Jalan Profesor Ida Bagus Mantra
—jalur sibuk yang menghubungkan kawasan Sanur
dan Karangasem.

Di pesisir yang pernah menjadi kor-
ban abrasi itulah Rumah Luwih berdiri.
Keputusan yang cukup berani memang,
tapi hotel ini sebenarnya punya aset
yang mumpuni untuk memikat tamu.
Dan jika eksperimennya sukses, ia bisa
menjadi titik awal dari pulihnya pamor
pesisir Gianyar.
Rumah Luwih bersemayam di lahan
seluas satu hektare di bibir Pantai Lebih
(“luwih” berarti lebih) yang berpasir hi-
tam. Lokasinya cukup strategis, sekitar
30 menit dari Sanur. Kendati begitu, ka-
wasannya masih relatif hening. Kecuali
sejumlah vila privat, tak ada hotel lain
di sekitarnya. Pusat keramaian terdekat
adalah Bali Safari & Marine Park, Pasar
Seni Sukawati, dan Komune Beach Club
yang terpisah jarak delapan kilometer.
Mengusung arsitektur rumah kolo-
nial di tepi pantai, sosok Rumah Luwih
sejenak mengingatkan kita pada hotel-
hotel mewah di kawasan Lagoi dan
Nongsa. Halaman hotel menjulur ke arah
pantai serta menampilkan taman yang
dibelah jalur pejalan kaki dan dipercan-
tik danau artifisial. Dari taman ini pula
kita bisa melihat Pulau Nusa Lembongan
di seberang lautan.
Hotel anggun ini didesain oleh Hadi-
prana, salah satu firma paling senior di
Indonesia, yang pernah terlibat dalam
proyek Chedi Club Tanah Gajah dan
InterContinental Bali. Memasuki Rumah
Luwih, tamu akan disambut oleh lobi
lapang berdesain semi-terbuka dengan
langit-langit tinggi. Interiornya meraya-
kan pesona glamor masa silam melalui
kandil megah, pintu dan jendela beru-
kuran besar, serta lantai teraso. Ornamen
klasik seperti vas, lukisan, dan mebel
kayu jati, berserakan di pojok-pojok ruangan.
Hampir semua benda ini, menurut staf hotel, di-
seleksi secara personal oleh sang arsitek.
Rumah Luwih memayungi 75 kamar. Prabang-
gana, kamar tipe terendah, memiliki luas 40 meter
persegi, sedangkan kamar di kategori tertinggi,
Aruna Suite, menawarkan area lapang 200 meter
persegi, lengkap dengan ruang tamu yang menatap
kolam renang infinity. The Dining Room, satu-
satunya restoran di hotel ini, menyajikan kuliner
Peranakan dan Eropa klasik. Fasilitas lain hotel
adalah spa yang diasuh oleh Martha Tilaar.
Hotel independen yang diprakarsai pengusaha
Veroline Kurniawan ini juga membidik segmen
resepsi. Aset andalannya adalah kapel di tepi pantai
dan taman yang berkapasitas 500 tamu. Jl. Prof.
Ida Bagus Mantra Km. 20, Gianyar; 0361/200-5899;
rumahluwih.com; doubles mulai dari Rp.1.800.000.

Daya tarik


  • Kamar nomor 233
    yang dilengkapi
    balkon yang meng-
    hadap kolam, danau,
    taman, dan laut.

  • Luwih Garden,
    taman seluas 200
    meter persegi di sisi
    barat properti yang
    bisa disulap menjadi
    area kenduri.

  • Kolam renang
    sepanjang 50 meter
    yang dihiasi motif
    buatan hadiprana
    pada dasarnya.


rumah luwih


hotel butik independen yang berniat
memulihkan pamor kawasan pesisir
selatan Gianyar.
oleh reza iDris
Free download pdf