MODUL GIZI SEIMBANG

(Nisa Andini Sofyan, B.Ed.) #1
Masalah kekurangan gizi lainnya adalah remaja kurus. Kurus berkaitan
dengan kekurangan zat gizi akut pada suatu periode waktu tertentu yang
mengakibatkan tubuh mengambil cadangan energi yang tersimpan. Kondisi
remaja kurang energi kronik atau KEK meningkatkan risiko berbagai penyakit
infeksi dan gangguan hormonal yang berdampak buruk pada kesehatan.
Kondisi kurang energi kronik (KEK) biasanya terjadi pada wanita usia subur
(WUS) yaitu wanita yang berusia 15-45 tahun. Kekurangan energi kronik dapat
diukur dengan mengetahui lingkar lengan atas dan indeks massa tubuh (IMT)
seseorang dengan indikator WUS yang mempunyai lingkar lengan atas kurang
dari 23,5 cm dapat dikatakan penderita. Kekurangan energi kronik (KEK)
menyebabkan keluar masuknya energi tidak seimbang di dalam tubuh sehingga
banyak gangguan yang akan terjadi jika kondisi ini diderita wanita yang kelak
menjadi seorang ibu. Gangguan ini dapat menganggu kesehatan ibu maupun
janin yang dikandungnya.
Remaja kurus atau kurang energi kronik bisa disebabkan karena kurang
asupan zat gizi, baik karena alasan ekonomi maupun psikososial seperti
keinginan untuk memiliki tubuh kecil dan langsing seperti idol korea atau takut
gemuk sehingga selalu mengurangi makan. Remaja mudah dipengaruhi dengan
teman sebaya dan media sosial sehingga rawan terpengaruh oleh perilaku yang
tidak sehat atau mendapatkan informasi kesehatan dan gizi yang tidak benar.
Misalnya, mengikuti pola diet yang salah, mengonsumsi jajanan yang sedang
viral namun tidak bergizi, kurang beraktifitas karena terlalu asik bermain gadget
seharian sehingga malas untuk bergerak. Kondisi KEK pada remaja dapat
dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang secara teratur.

Remaja Kurus/Kurang Energi Kronik (KEK)

Free download pdf