lainnya. Tidak aku dengar ia pernah belajar di pesantren
apalagi ke timurtengah.
Aku mengaji dengan Irwan atas rekomendasi dari Am.
Am adik kelasku yang dulu kami pernah semotor ke
Bukittinggi dan menabrak bapak tua di Kayu Tanam. Aneh
memang. Dulunya aku yang membimbing Am di saat
responsi agama Islam. Sekarang malah Am yang
merekomendasikan aku untuk mengaji dengan Da Irwan.
Tapi bagiku itu hal biasa. Untuk mencari sebuah
kebenaran boleh dari siapa saja dan dari mana saja. Aku
tidak akan lihat siapa yang memberikannya, tapi aku akan
lihat isi yang disampaikannya. Jika yang disampaikannya
benar aku akan terima, jika salah aku akan tolak. Jika hanya
melihat siapa yang memberikan ilmunya, kita akan rugi.
Banyak orang yang punya ilmu baik dan bagus, namun dia
dalam pengamalannya bermasalah. Atau mungkin padasuatu
saat kita temukan kekurangannya.
Sangat riskan sekali jika kita hanya andalkan
penampilannya. Semua ilmunya yang baik dan benar akan
sirna dalam pandangan kita jika kita bertemu kesalahan yang
dia lakukan, walaupun hanya sekali terjadi dalam hidupnya.
Seperti kata pepatah, “Panas setahun, hilang
hanyakarenahujansehari.” Kebaikannya akan sirna hanya
karena kesalahan sekali yang belum tentu dia lakukan