52.000,- itu sudah semuanya. Termasuk biaya kuliah sebesar
Rp 33.000,- persemester ditambah dengan biaya ospek, baju dan
lain sebagainya. Tidak ada lagi biaya lain yang harus
dikeluarkan. Mungkin anak kawan Abak kuliahnya di swasta,
sehingga biayanya besar,” jelasku
“Ia juga ya.” Abak membenarkan ucapanku. “Anaknya
kuliah di Jakarta. Di Sekolah Tinggi Kedokteran Yarsi. Untuk
masuk biayanya sudah hampir satu juta rupiah. Kalau sebanyak
itu Abak tak punya uang. Biar kamu kuliah di IKIP saja. Kan
juga bisa jadi guru seperti Abak. Tapi kalau hanya segini, yah
Abak setuju kau kuliah di kedokteran. Semoga kau bisa
menyelesaikannya dengan baik.”
Alhamdulillah, aku bersyukur pada Allah. Aku dapat
kuliah di kedokteran. Semoga takdirku kelak menjadi
dokter.
Jam 8.15 aku tiba di masjid Al Azhar Komplek IKIP
Padang. Ceramah sudah dimulai. Kulihat mesjid penuh
sesak. Sebagian jemaah duduk di teras masjid. Mereka
mendengarkan pengajian dengan serius. Semuanya masih
muda dengan pakaian yang sopan dan tutup aurat. Mahasiswi
memakai kerudung. Ada yang dililitkan seperti lilit Diniyah