Sama halnya dengan di atas, bulan Ramadan telah
dijadikan waktu berpuasa dan semua orang Islam telah
diperintah untuk berpuasa bersama-sama. Perintah ini telah
mengubah ibadat individual menjadi ibadat yang kolektif.
Sebagaimana halnya satu, bila digabung sepuluh ribu maka
hasilnya akan menjadi sepuluh ribu. Demikian pula
keuntungan moral dan spiritual dari puasa, yang dilakukan
satu orang, akan menjadi sejuta kali ganda bila puasa itu
dilakukan oleh sejuta orang bersama-sama.
Bulan Ramadan mengisi seluruh suasana dengan
semangat kesalehandan kebajikan. Di dalam lingkungan seluruh
bangsa, kesalehan tumbuh dengan subur. Setiap orang tidak
hanya mencoba untuk menghindari dosa, tapi juga berusaha
membantu saudara-saudaranya yang menemui kesulitan
dalam menjalankan puasanya.
Setiap orang merasa malu untuk berbuat dosa dalam
berpuasa. Sebaliknya semuanya terdorong untuk berbuat
sesuatu kebaikan untuk memberi makan kepada orang miskin,
memberi pakaian kepada yang tidak mempunyai pakaian,
menolong orang yang sengsara, ikut serta dalam kebaikan-
kebaikan yang dilakukan di mana saja, dan mencegah
kejahatan yang dilakukan dengan terang-terangan.
Suasana kebaikan dan kesalehan yang menyeluruh
tercipta dan musim berkembangnya kegiatan bermanfaat pun
datanglah, sebagaimana kita lihat pada setiap tanaman yang