Tapi jika kita lihat dan dengar ilmu yang dia ajarkan, maka
kita akan beruntung. Kita tidak peduli dengan siapayang
memberikan ilmunya. Jika benar kenapa tidak kita ambil. Boleh
saja kita belajar dari anak kecil, orang yang miskin ataupun
dari orang yang sering melakukan kesalahan.
Aku pernah baca dalam buku Pokok-Pokok Ajaran Islam
yang ditulis Miftah Farid. Untuk memperoleh Islam ilmu,
manusia harus menemukan dasar hukum (rujukan) yang
jelas, bukan perkiraan pikiran, terikat dengan figur atau
terikat dengan mayoritas.
Alquran pun mengajarkan agar kita jangan taklik karena
semuanya akan ada pertanggungjawabannya nanti di
mahkamah Allah.
“Dan janganlah kamu mengikuti apayangkamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya.” (QS Al Isra’ 17 : 36 )
Cuaca cerah tidak membuatku letih berjalan kaki
menelusuri jalan Belanti. Sesekali aku melompat