lebih banyak pasif. Berbeda dengan abangnya yang cukup
aktif.
“Jangan dikira anak yang pendiam itu kelakuannya
baik,” ujar dosenku. “Anak kurang gizi akan cendrung
pendiam. Badannya letih karena kekurangan kalori.
Biasanya anak kurang gizi juga akan menderita anemia
ringan karena pola makan yang yang sering tidak
mengandung cukup zat besi, asam folat, dan vitamin lain.
Aktivitas dan perhatian anak berkurang jika
dibandingkan dengan anak sehat.”
‘Selesai pengajian nanti, aku akan sampaikan
penilaianku ini pada Da Irwan,’ aku membatin. Pagi itu
kami mengaji seperti biasa. Setelah evaluasi amalan harian
dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Irwan.
Seperti biasa, diskusi berjalan hangat sehabis
pemberian materi.
Dalam kesempatan diskusi bebas, aku sampaikan pada
Irwan hasil penglihatanku pada gadis kecilnya. Kujelaskan
padanya apa yang baru saja aku saksikan.
“Anak yang mengalami kekurangan gizi akan mudah
terkena penyakit. Secara psikologis, bayi yang kurang gizi
cenderung menjadi pendiam dan tidak aktif.” Aku coba
menjelaskan.
“Ada banyak makanan di sekitar kita yang bisa
dimanfaatkan agar kebutuhan gizi tercukupi,” jelasku