“Kenapa aku bisa berada di sini?” Kucoba bertanya pada
ibu.“Tiga hari yang lalu kau kecelakaan,” jawab ibu.
“Astagfirullah, Ya Allah. Aku kecelakaan 3 hari yang
lalu. Jadi selama 3 hari aku tidak sadarkan diri terbaring di
rumah sakit” Aku membatin. Selama itu ibu berada di sisiku
menemanin aku anaknya.
“Alhamdulillah sekarang kamu sudah membaik,” jelas
ibu. “Tadinya ibu cemas karena kamu tidak sadar. Ketika ibu
datang kamu masih berada di ruang rawat intensif. Ke sana ibu
tidak boleh masuk. Setelah keadaanmu mulai membaik,
kemarin kamu dipindahkan ke sini. Ibu bersyukur karena kamu
sudah bisa disuapi makanan.”
Kuraba hidungku, alhamdulillah tidak ada selang
menempel di sana. Berarti selama di sini aku bisa makan dan
selalu disuapi. Karena kesadaran yang belum pulih penuh,
aku hanya bangun sebentar dan kemudian tidur lagi. Di saat
aku terbangun itulah ibu menyuapiku makanan cair agar aku
mudah menelannya. Sampai saat ini kepalaku masih terasa
agak berat.
“Kemarin ada teman-temanmu datang jenguk ke sini.
Mereka datang berombongan. Ada kira-kira 15 orang.” Ibu
mulai cerita.
“Teman yang dari mana Bu?’ Tanyaku menyelidik. “Temanmu