70 mahasiswa. Di antara ruang kuliah ada ruang lepas yang
sering digunakan sebagai tempat nongkrong bagi sebagian
mahasiswa sembari menunggu dosen datang.
Beda dengan kampus fakultas lain, di fakultas Kedokteran
Unand, mahasiswanya tidak banyak. Setiap kali penerimaan
mahasiswa baru hanya 70 – 80 orang. Makanya kalau
dikumpulkan semua mahasiswa mulai dari semester I sampai
yang sudah di semester 12, jumlahnya kurang lebih 400 orang.
Sebagian dari mereka juga sudah menjadi co assistant di rumah
sakit.
“Assalamu’alaikum.”
“Alaikumussalam.” aku menoleh ke belakang. Kulihat
Edli datang menuju bangku tempatku duduk. Jalannya seperti
pendekar pulang dari berlaga. Dibahunya tersandang tas hitam
berisi seabrek buku.
“Bagaimana hasilnya Ed? Ada perkembangan baru?”
Tanyaku.
“Adalah,” Edli tersenyum lebar menunjukkan usahanya
melobi ada hasil. Edli kemarin dapat tugas dari teman-teman
untuk melakukan pendekatan kepada Rizki ketua biro rohani
senat mahasiswa yang baru terbentuk.
Kami telah sepakat untuk mengalihkan kegiatan ke
musala kampus. Hanyasaja kami belum dapat dukungan secara
resmi dari pihak senat mahasiswa. Dukungan ini harus kami
dapatkan. Kami tidak mau disebut kegiatan ilegal di dalam