96 Penerapan pada Rumah Makan Ramah Muslim
bahwa kualitas bertumpu pada konsumen, yang memiliki
makna bahwa suatu perusahan dinyatakan berkualitas jika
produk atau jasa yang diberikan memberikan keterpenuhan
bahkan melebihi harapan.
Tjiptono, (2019) menawarkan definisi yang lebih rinci
setelah melakukan telaah dari berbagai definis yang telah
dikemukanan para ahli, bahwa kualitas: 1) terpenuhinya
pensyaratan, 2) keserasian untuk dipergunakan, 3) pembetulan
atau penyempurnaan berkelanjutan, 4) tidak memiliki
kerusakan dan cacat produk, 5) terpenuhinya kebutuhan
konsumen dari awal sampai akhir, 6) mengerjakan semua yang
berkaitan dengan produk secara benar dari proses awal sampai
hasil, 7) hasil atau produk dan jasa yang mampu memberikan
kebahagiaan kepada konsumen. Mencermati definisi tersebut
jelas bahwa, selain kualitas menekankan pada pemenuhan
standar atau persyaratan tertentu, kualitas di definisikan sebagai
usaha melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan yang
dilakukan secara kontinyu untuk memenuhi kebutuhan
konsumen sehingga kepuasan dapat tercapai.
Merujuk beberapa definisi di atas, kualitas adalah standar
dari ciri dan karakteristik memiliki cakup secara menyeluruh
yang tercermin dari produk dan jasa dalam menciptakan
kepercayaan menuju loyalitas konsumen.
B. PERSEPSI TENTANG KUALITAS
Untuk memahami kualitas dapat dilihat dalam berbagai sudut
pandang yang berbeda oleh ahli pada waktu yang berbeda
dengan jalan memahami perspektif. Perspekti dipahami sebagai
cara pandang terhadap suatu persoalan terjadi yang dilandaskan
pada perangkap asumsi, gagagsan, yang bermuara pada
kesimpulan. Tjiptono (2014) menguraikan bahwa terdapat lima
model perspektif kualitas yang sedang berkembang. Perspektif
kualitas dapat dijelaskan sebagai startegi yang digunakan untuk