84 Penerapan pada Rumah Makan Ramah Muslim
atau makan makanan yang layak Charles & Women, (1988) dan
bahan makanan segar, Santich, (2004). Jadi ketika persepsi
konsumen tentang makanan negatif, penolakan makanan
kemungkinan akan terjadi Deliza & MacFIE, (1996).
Menurut Bech-larsen & Grunert, (2003), Persepsi
kesehatan makanan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti
jenis dan pengolahan bahan baku, asal, tanggal produksi,
metode pengawetan, pengemasan dan penggunaan zat aditif.
Konsumen hanya dapat mengevaluasi kandungan gizi makanan
dengan mengandalkan label nutrisi. Penggunaan klaim
kesehatan pada produk makanan dapat meningkatkan persepsi
konsumen tentang kesehatan produk Bech-larsen & Grunert,
(2003); Verbeke et al., (2009).
Gravel et al., (2012) meneliti efek klaim nutrisi pada
persepsi makanan, estimasi kalori, dan asupan kalori mengenai
cookies. sehingga buku ini menunjukkan bahwa manipulasi
efektif dalam mengubah persepsi konsumen, tetapi tidak
memiliki pengaruh yang signifikan dalam mengubah perilaku
konsumen. Burton et al., (2006) menjelaskan bahwa penyediaan
informasi nutrisi yang mudah diakses di restoran dapat
memberikan manfaat kesehatan masyarakat yang signifikan
membuat bagi konsumen lebih mudah untuk membuat pilihan
makanan yang lebih sehat. Buku lain yang berkenaan dengan
nilai sehat dikemukakan Westcombe & Wardle, (1997)
mempelajari efek dari kekhawatiran kesehatan pengunjung
pada kesediaan mereka untuk mengkonsumsi makanan sehat
dan menemukan bahwa peserta dengan lebih banyak perhatian
tentang kesehatan mereka lebih kecil kemungkinannya untuk
terpengaruh oleh rasa ketika memilih makanan.
Ryu et al., (2012), menyarankan lima dimensi kualitas
makanan yaitu makanan harus disajikan segar, makanan lezat,
nilai gizi pada makanan, berbagai jenis menu dan makanan
menarik bagi pelanggan. Ryu & Han, (2009), konsumen ingin