10 Penerapan pada Rumah Makan Ramah Muslim
Secara konsep menurut Gaffar, (2007) dan Marconi,
(2002) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas
konsumen yaitu 1) kepuasan dikategorikan sebagai
perbandingan antara harapan dan kenyataan, 2) ikatan emosi,
dimana ikatan emosi menjadi gambaran hubungan konsumen
dengan merek dari sebuah produk, 3) kepercayaan, diposisikan
sebagai kehendak konsumen memberikan kepercayaan kepada
perusahan atau produk untuk memenuhi harapannya, 4),
pengalaman dengan perusahaan, dijadikan sebagai pencipta
perilaku, 5) nilai, ditunjukkan sebagai ukuran untuk suatu
produk dan harga, 6) citra, dikategotikan sebagai persepsi positif
tentang suatu merek, 7) kenyamanan dan kemudahan,
diposisikan sebagai proses transaksi yang mudah, 8) pelayanan,
menghadapi konsumen dilakukan dengan cara terbaik dan
sempuran, 9) garansi, digambarkan sebagai jaminan kualitas
produk dan layanan. Sementara Aaker mengemukakan
pandangannya bahwa faktor-faktor mempengaruhi loyalitas
yaitu kepuasan, perilaku kebiasan, komitmen, kesukaan produk
dan biaya pengalihan.
Lain halnya pandangan Masudin dan Widayat (2018)
loyalitas dapat diciptakan melalui faktor-faktor seperti kualitas
layanan, pemasok halal, nilai layanan yang dirasakan dan
kepuasan pelanggan. Sedangkan Robinette (2001)
mengungkapkan pendapatnya loyalitas konsumen dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perhatian, kepercayaan,
perlindungan, kepuasan akumulatif. Loyalitas konsumen
menjadi tujuan pelaku usaha yang sangat diharapkan, karena
mempertahankan konsumen yang sudah ada dapat memberikan
keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan dengan mencari
konsumen baru Reichheld dan Christine (2003). Terciptanya
kinerja usaha rumah makan dan keunggulan kompetitif dapat
diyakini sebagai dampak dari peningkatan kepuasan konsumen,
intensitas volume pembelian kembali dan terbentuknya loyalitas