50 Penerapan pada Rumah Makan Ramah Muslim
bahwa komitmen merek adalah representasi dari semacam
ikatan emosional atau psikologi dengan merek yang loyalitas
adalah fenomena perilaku. Loyalitas menurut Ishaq, Bhutta,
Hamayun, Danish, & Hussain, (2014) merupakan sebuah proses,
pada akhir proses tersebut, kepuasan mempunyai efek pada
perceived quality , yang dapat memberikan dampak kepada
loyalitas dan niat untuk perilaku tertentu dari seorang
konsumen. Alrubaiee & Al-Nazer, (2010) loyalitas merupakan
fungsi dari kepuasan pelanggan, konsumen yang loyal mungkin
tidak selalu puas namun konsumen yang puas adalah konsumen
yang loyal.
Menurut Ferreira et al., (2013), loyalitas adalah
manifestasi atau rasionalitas, yang tidak secara otomatis
mencerminkan kenyataan. Menurut Barati, Jafari, &
Moghaddam, (2016) loyalitas adalah keadaan psikologis yang
terdiri dari kepuasan konsumenb terus menerus dari produk
dan adanya hubungan emosional yang mengarah ke hubungan
mendalam dari konsumen dengan perusahaan yang
menyediakan layanan jasa atau produk. Konsumen yang loyal
juga menunjukkan apa yang disebut loyalitas aktif, yaitu mereka
merekomendasikan perusahaan dan mereknya kepada
konsumen lain, yang mengarah pada stabilitas bisnis,
pertumbuhan, dan profitabilitas perusahaan yang lebih besar
Diller, (2000); Gruca & Rego, (2005); Rust & Huang, (2014).
Dari hal di atas, loyalitas dapat didefinisikan sebagai
komitmen yang terbukti dan positif dari komitmen dan
kepercayaan yang tidak egois terhadap penyedia layanan
tertentu sebagai akibat dari tingkat layanan memuaskan yang
jelas dan konsisten yang telah diberikan kepada konsumennya,
dan dapat menyebabkan pembelian berulang atau hubungan
yang langgeng. Ini juga mencakup tindakan seperti referensi
kata dari mulut yang positif dan mempengaruhi teman-teman
mereka untuk mendukung penyedia layanan yang sama. 1)