Strategi pemasaran penerapan pada rumah makan ramah muslim

(sarmento) #1

STRATEGI PEMASARAN 11


Balabanis et al (2006). Pandangan Balci et al (2019) di era saat ini
loyalitas telah menjadi orientasi penting bagi industri halal,
sebab loyalitas merupakan komitmen konsumen memakai
produk atau layanan dari industri tertentu.
Terdapat berbagai hasil buku yang dapat ditemukan
yang mengimformasikan faktor-faktor yang dapat menciptakan
atau mengembangkan loyalitas konsumen yaitu kepuasan
konsumen (El-adly, 2018; Han et al., 2018; Meesala & Paul, 2018;
Prasetya et al., 2018; Surya et al., 2018) Nan, D et al (2022); Lai,
(2015), perilaku konsumsi makanan sehat (Chamhuri & Batt,
2013a; S. Jacobs et al., 2010; E. Jeong & Jang, 2017), cinta merek
(Loureiro, 2012; Niyomsart, S., Khamwon, A., & Love, 2016; H. J.
Song et al., 2019; Unal & Aydin, 2013) harga yang adil, (Fata,
2015; Kurniasih, 2020; Liao et al., 2020) kaulitas makanan
(Hanaysha, 2016; Sunaryo, 2019; Wijaya, I., & Nurcaya, 2017),
kepercayaan sertifikat halal (Ma, L., Zhang, X., Ding, X., Wang,
2019; D. N.. Upamannyu et al., 2014).
Berangkat dari faktor-faktor tersebut, penulis
menentukan kerangka kerja untuk merumuskan sebuah model
yang memfokuskan bagaimana intermediasi kepercayaan
sertifikasi halal meningkatkan loyalitas konsumen pada rumah
makan yang menampilkan logo halal di Sulawesi Utara,
sekaligus mempertimbangkan kepuasan konsumen, perilaku
konsumsi makanan sehat, cinta merek, harga adil dan kualitas
makanan yang telah dianalisa oleh penulis sebelumnya.
Penulis terdahulu telah menemukan bahwa kepuasan
konsumen diposisikan sebagai jalan mencapai loyalitas Nan, D
et al (2022); Lai, (2015) kemudian El-adly 2019; Kasiri et al, 2017;
Kaura et al 2015; Martinez 2015 membuktikan bahwa kepuasan
konsumen mempengaruhi loyalitas konsumen secara positif.
Tetapi Omar et al., 2009; Yu-Kai et al., 2010 dan Kwak et al, 2012
menyatakan kepuasan konsumen tidak memiliki pengaruh
langsung pada loyalitas konsumen. Bahkan Jones & Sasser,

Free download pdf