STRATEGI PEMASARAN 117
(2018); Drennan et al., (2015); Khan et al., (2020); Mody &
Hanks, (2020) cinta merek merupakan strategi pemasaran
yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas. Konsumen memiliki perasaan cinta pada sautu
merek tentu akan terdorong untuk sering
memperbincangkannya dimana cinta merek telah terbukti
berpengaruh terhadap perkataan positif dari mulut ke mulut
Carroll & Ahuvia, (2006). Kecintaan konsumen pada suatu
merek akan berdampak pada komitmen loyalitas konsumen
Chen & Quester, (2015). Rumah makan yang menjadikan logo
halal sebagai strategi pemasaran dalam menarik konsumen
muslim tentu memberikan dampak karena kehalalan produk
memiliki hubungan emosional (sebagai tuntunan agama).
Buku ini memperluas dan memperkuat hasil buku
Bouker, O & Naoui, K (2022) konsumen yang mencintai suatu
merek memiliki potensi menjadi konsumen yang loyal
bahkan lebih terlibat dalam menyampaikan dari mulut ke
mulut. Terbentuknya loyalitas konsumen pada suatu merek
merupakan dampak dari salah satu konsekuensi utama dari
cinta merek Aro et al (2018). Santos & Sshlesinger (2021)
konsumen yang memiliki loyalitas dan kemauan melakukan
pembayaran harga premium merupakan akibat dari cinta
merek yang positif dan signifikan. Junaidi et al (2019) cinta
merek dan loyalitas merek merupakan gambaran diri hasil
pengalaman konsumen tentang suatu merek.
Sebab cinta merek tidak bisa dipisahkan dengan
pengalaman Garg et al (2015) karena kecintaan konsumen
terhadap merek merupakan hubungan emosional yang
penuh gairah dengan suatu merek Venkatesan et al (2018).
Perilaku konsumen yang mempunyai kasih sayang yang
penuh gairah sebagai tanda dari kepuasan terhadap merek
tertentu diartikan sebagai cinta merek Albert et al (2009).
Ekspresi cinta terhadap merek digambarkan sebagai